Daftar Isi
---------------------------------------------------------------------------------------------
- Rahasia Konten Bagus
- Memilih Jenis Posting yang Tepat
- Ciri-ciri Artikel
- Perbedaan Kutipan dan Jiplakan
- Mengenal Jenis Kutipan
- Cara Mencantumkan Sumber Kutipan Untuk Artikel
- Contoh Teknis Mencatumkan Sumber Kutipan
- Membuat Judul yang Memikat
- Membuat Paragraf / Lead yang Menarik
- Ciri Paragraf efektif
Artikel Yang lainnya :
- Artikel Paling Memusingkan Pembaca
- Taktik dan Strategi Meraih Uang Dengan Blog
- 4 Sumber Uang
- Uang Sampingan dari Blog
1 Rahasia Konten Bagus
Tentu alangkah senangnya Anda jika blog yang anda miliki selalu dibanjiri oleh pengunjung. Ini pula yang di harapan setiap blogger lainnya. Konten yang bagus merupakan magnet yang mampu menarik sebanyak-banyaknya pengunjung ( trafik ) ke blog Anda.
Seperti apakah konten yang bagus? Dasar dari blog hebat adalah konten yang bagus. Konten yang bagus merupakan konten yang dirasakan memberikan manfaat buat pembacanya, mampu memberikan pencerahan, mampu memberikan perubahan hidup bagi pengunjungnya.
Ada hal dasar yang perlu Anda perhatikan, bagaimana membuat konten yang bagus yaitu pada saat anda membuat konten maka motivasi utamanya adalah fokus untuk mengubah hidup para pembaca Anda. Dan setelah mereka membaca blog anda, merek harus merasa nyaman.
2 Memilih Jenis Posting yang Tepat
Di dalam Blog biasanya terdapat konten atau isi blog yang biasa di sebut posting. Posting ada yang berupa video, gambar, atau artikel. Ada juga yang melulu display iklan. Posting yang saya maksud disini adalah yang berupa artikel. Atikel tersebut ada yang panjang ada juga yang pendek. Tergantung pemilik blog masing-masing. Ada yang membuat posting yang pendek ada juga posting yang panjang. Posting pendek kadang sekitar 300-700 kata atau sekitar 3-5 paragraf . Yang panjang bisa jadi lebih dari itu.
Belum ada penjelasan secara rinci perbedaan antara posting panjang dan posting pendek. Jadi mohon maklum jika suatu saat Anda menemukan pendapat yang berbeda tentang itu. Silahkan anda periksa blog sebanyak-banyaknya. Saya yakin yang anda temukan adalah mayoritas blog yang isinya artikel atau tulisan. Artikel – artikel ini di sebut dengan konten.
Konten berupa artikel merupakan bahan posting yang tepat untuk blog. Ini setidaknya menurut pendapat saya. Karena ada beberapa keuntungan yang bisa diperoleh. Posting berupa artikel yang di dalamnya ditanam kata kunci yang tepat berpeluang mengantarkan blog pada urutan 10 besar hasil pencarian (SEO). Juga blog tersebut akan lebih cepat muncul saat dibuka dibanding blog penuh gambar atau video. Namun pada dasarnya semua dikembalikan kepada anda sepenuhnya sebagai pemilik blog. Anda tahu mana yang lebih tepat dan lebih sesuai dengan tujuan anda.
3 Ciri-ciri Artikel
Mengingat mayoritas isi posting kebanyakan berupa artikel atau tulisan maka untuk melengkapi khasanah pengetahuan, ada baiknya Anda mengenal ciri-ciri artikel. Ini tentu akan sangat membantu anda pada saat membuat artikel untuk konten blog Anda. Anda mempunyai rambu – rambu yang akan memudahkan anda.
Artikel memiliki karakter padat, singkat dan tidak bertele-tele. Artikel Bahasannya harus aktual, singkat, jelas dan memiliki daya tarik tersendiri. Artikel yang akan dimuat harus menarik dan disukai pembaca.
Untuk menyebutkan ciri – ciri artikel ada baiknya kita mengacu kepada pemaparan salah seorang penulis buku best seller, Abu Al Ghifari, 2002, yaitu :
- Lugas, langsung menuju persoalan
- Logis, Apa yang dipaparkan memiliki dasar dan alasan yang masuk akal dan dapat diuji kebenarannya
- Tuntas, dikupas secara mendalam
- Obyektif, keterangan yang dikemukakan sesuai dengan data dan fakta
- Cermat, berusaha menghindari kekeliruan walau sekecil apapun
- Jelas dan Padat, Dapat dipahami pembaca dan tidak bertele-tele
- Tidak melibatkan emosi berlebihan, seperti rasa haru, marah, benci atau kagum yang diungkapkan secara berlebihan.
- Terbuka dan Tiak egois, menerima kemungkinan pendapat baru dan tidak egois
- Memperhatikan bahasa baku dan mengikuti kaidah tanda baca yang diakui.
4 Perbedaan Kutipan dan Jiplakan
”Perilaku seks adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual”.(Dr.Sarlito Wirawan Sarwono,1994:137).
“Remaja SMA yang melakukan seks diluar nikah jumlahnya semakin meningkat drastis”
Perhatikan dua kalimat di atas yang masing-masing di apit oleh tanda kutip. Kalimat pertama dilengkapi dengan sumber rujukan dan kalimat yang kedua tidak. Dua kasus ini dimaksudkan supaya Anda bisa melihat lebih jelas perbedaan dan dampaknya, mana yang disebut kutipan dan mana yang disebut jiplakan.
Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat seseorang dari seorang pengarang atau orang yang sangat terkenal. Sumbernya bermacam-macam, melalui buku, surat kabar, majalah, media elektronik dan makalah. Atau bisa juga langsung mendengarnya pada saat seminar, loka karya atau berceramah, pidato. Fungsinya sebagai bukti atau memperkuat pendapat penulis.
Kutipan secara sepintas sama dengan jiplakan. Namun keduanya ada satu prinsip yang membedakan. Bedanya kutipan dengan jiplakan adalah kalau kutipan mengambil pendapat orang lain dengan menyebut sumbernya. Lihat kalimat pertama, disana terdapat sumber rujukannya.
Sedangkan kalau jiplakan, mengambil pendapat orang lain tanpa menyebut sumbernya sehingga dianggap pendapat sendiri. Lihat kalimat kedua tanpa sumber yang jelas.
Sebagai pembaca yang kritis tentu kalimat kedua mengandung keraguan yang memunculkan beberapa pertanyaan. Misal, betulkah demikian?apakah sudah melakukan survei sebelumnya?dsb.
Lain hal-nya jika tulisan tersebut rujukannya dicatumkan secara jelas seperti pada kalimat pertama. Misal, ini hanya sekedar contoh, “Remaja SMA yang melakukan seks diluar nikah jumlahnya semakin meningkat drastis”. (BKKBN,2007). Nah tentu ini akan menghilangkan keraguan karena rujukannya jelas tertulis.
Penjiplak sering disebut juga plagiator. Seorang plagiator sudah tentu tidak mengindahan etika jurnalistik. Ini tentu akan merusak citra bagi si pelakunya. Jika citra ini menyebarluas dan ia dikenal sebagai plagiator maka penghargaan dan kepercayaan orang kepada dirinya lambat laun akan nyaris hilang.
5 Mengenal Jenis Kutipan
Mengutip pendapat orang lain sudah biasa dilakukan dalam dunia tulis-menulis. Anda bisa melihatnya sendiri di majalah, koran, buku, dsb. Yang tidak boleh adalah melakukan plagiat yaitu mengambil pendapat orang lain tanpa menyebutkan sumbernya.
Berdasarkan jenisnya, kutipan dibedakan atas kutipan langsung dan tidak langsung. Kutipan langsung adalah kutipan yang mengutip pendapat orang lain secara lengkap kata demi kata, kalimat demi kalimat dari sebuah teks asli. Kutipan tidak langsung adalah mengutip pendapat orang lain berupa intinya yang terkadang teks kalimatnya diganti dengan kalimat gaya penulis yang bersangkutan tanpa merubah maksud dari kalimat tersebut.
Kutipan langsung diapit dengan tanda petik sedangkan kutipan tidak langsung tidak. Kutipan tidak langsung biasanya diawali dengan kata bahwa. Dalam kutipan langsung, sipenulis tidak boleh merubah isi kutipan baik redaksinya maupun maknanya meskipun mungkin tidak sesuai dengan selera penulis.
6 Cara Mencantumkan Sumber Kutipan Untuk Artikel
Untuk memperkuat uraian atau pembahasan yang dipaparkan di dalam sebuah artikel biasanya dimuat kutipan-kutipan atau rujukan. Agar tidak disebut plagiat atau menjiplak maka harus dicantumkan dari mana sumber rujukan tersebut.
Mencantumkan sumber rujukan adalah etika yang harus dipegang didalam dunia tulis-menulis atau jurnalistik. Ini menyangkut hak intelektual atau hak cipta seseorang yang harus dihargai.
Sumber kutipan, khusus artikel, dicantumkan dalam isi bahasan atau langsung dalam tulisan bukan berupa catatan kaki seperti pada makalah, skripsi, dan desertasi.
Beberapa cara mencatumkan sumber tulisan di bawah ini, bisa anda pilih sesuai kebutuhan, diantaranya :
- Nama penulis,tahun terbit,halaman
- Nama penulis,penerbit,tahun terbit
- Nama penulis,buku karangannya
7 Contoh Teknis Mencatumkan Sumber Kutipan
Baiklah, untuk memudahkan dalam penerapannya perhatikan contoh dari Abu Al Ghifari (2002) di bawah ini:
1. Nama penulis,tahun terbit,halaman
Kutipan Langsung. Misalnya:”Perilaku seks adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual”.(Dr.Sarlito Wirawan Sarwono,1994:137)
Kutipan Tidak Langsung. Misalnya: Dr.Sarlito Wirawan Sarwono (1994:137) berpendapat bahwa Perilaku seks adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual.
2. Nama penulis,penerbit,tahun terbit
Kutipan Langsung. Misalnya:” Perilaku seks menurut Dr.Sarlito Wirawan Sarwono (Raja Grafindo Persada : 1994) adalah : “segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual”.
Kutipan Tidak Langsung. Misalnya: Perilaku seks adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual”. (Dr.Sarlito Wirawan Sarwono, Raja Grafindo Persada : 1994)
3. Nama penulis,buku karangannya
Kutipan Langsung. Misalnya : Dr.Sarlito Wirawan Sarwono dalam buku psikologi remaja berpendapat :”Perilaku seks adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual.”
Kutipan Tidak Langsung. Misalnya: Dr.Sarlito Wirawan Sarwono dalam buku psikologi remaja berpendapat bahwa Perilaku seks adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual.
8 Membuat Judul yang Memikat
Bambang Trim salah satu sosok yang sangat produktif dalam menulis, tokoh yang mampu mempropaganda saya untuk mau menulis, di dalam bukunya menjelaskan betapa pentingnya sajian sebuah judul.
“Berilah perhatian sungguh-sungguh terhadap pemilihan judul.....Judul hendaknya singkat, namun memberikan informasi yang jelas tentang isi naskah. Jika perlu dengan anak judul, atau subjudul. Judul juga bisa dibuat dengan kontroversial ataupun main-main.” Inilah tips Bambang ketika memberikan tips menyajikan sebuah judul pada buku. Tentu hal itu bukan saja untuk buku, untuk artikel pun bisa diterapkan.
Abu Alghifari , penulis buku-buku best seller yang sangat produktif, dengan gaya pemaparannya menurut saya punya rasa tersendiri, dalam bukunya Kiat Menjadi Penulis Sukses, menyebutkan bahwa judul adalah lukisan singkat suatu artikel atau disebut miniatur isi bahasan.
Judul hendaknya dibuat dengan ringkas, padat dan menarik. Judul artikel diusahakan tidak lebih dari lima kata, tetapi cukup mengambarkan isi bahasan. Agar penulis pemula mahir dalam membuat judul, hendaknya sesering mungkin mengamati judul-judul artikel yang sudah terbit di media massa. Hal ini penting, karena membuat judul yang benar, padat dan menarik, tidaklah mudah perlu contoh konkrit dari yang berpengalaman. Intinya, judul hendaknya singkat, padat, menarik dan menggambarkan isi bahasan. Inilah trik yang sangat praktis untuk anda praktekkan dari apa yang saya dapatkan dari Abu Al Ghifari.
9 Membuat Paragraf / Lead yang Menarik
Anda sekarang memiliki satu lagi hal penting sebagai bekal untuk memudahkan anda dalam membuat artikel berkualitas sebagaimana yang telah saya dapatkan dari Al Ghifari yaitu bagaimana membuat Lead yang menarik dan menggugah. Sebuah artikel tanpa lead, sama dengan tubuh berkepala tapi tanpa leher. Artinya, lead ini pendahuluan artikel yang teramat penting dan perlu mendapatkan perhatian lebih.
Lead adalah pendahuluan artikel. Tempatnya pada paragraf pertama atau paragraf pertama dan kedua. Penulisan lead dalam artikel harus hangat, menggugah pembaca untuk mengetahui isi bahasan dan menggambarkan keadaan yang membutuhkan pembahasan dan pemecahan.
Lead dapat berupa kejadian menggemparkan, sejarah, cerita unik dan langka, pendapat ahli hikmah, kutipan ayat suci, pepatah, pendapat seorang pakar yang terkait dengan bahasan, dan lain-lain.
10 Ciri Paragraf efektif
Anda akan bisa mengukur apakah paragraf dalam artikel anda adalah paragraf yang efektif atau tidak , jika anda mengetahui ciri-cirinya. membuat paragraf yang efektif sehingga menghasilkan paragraf berkualitas, salah satunya dengan mengenal 4 ciri paragraf efektif. 3 ciri tersebut menjadi acuan atau rambu-rambu yang akan memudahkan anda menyajikan artikel berkualitas.
Ciri-ciri paragraf efektif menurut Donald dan Moore (1991:1), meliputi : Hanya memiliki satu ide; Menyediakan keterangan atau penjelasan yang relatif lengkap tentang ide utama; Dapat menarik perhatian pembaca; Terorganisasi dengan baik.
Hanya memiliki satu ide : Ide utama biasanya disebut ide pengontrol. Ide utama ini menjadi pusat bagi ide yang lainnya karenanya disebut pengontrol. Dengan adanya ide pengontrol, sebuah paragraf pasti tidak membingungkan pembaca. Dengan adanya ide pengontrol pembaca tidak dikacaukan oleh hal-hal yang tidak relevan.
Menyediakan keterangan atau penjelasan yang relatif lengkap tentang ide utama : Paragraf efektif harus memiliki awal dan akhir yang jelas, mempunyai keterangan yang cukup lengkap terhadap ide sentralnya sehinga pembaca paham maskudnya.
Dapat menarik perhatian pembaca : Pembaca tergoda untuk membacanya dan sanggup membaca hingga selesai dengan nyaman karena tidak merasa bosan.
Terorganisasi dengan baik : Paragraf memiliki alur pikiran yang jelas sehingga pembaca tidak mengalami kesulitan untuk mengikuti alur pikiran penulisnya. Setidaknya pembaca dapat melihat mana ide pengontrolnya mana ide pelengkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar