Ini adalah lanjutan dari studi kasus belajar facebook marketing dari converse part 1
Pada Awal bulan mei 2012 converse mulai
mempromosikan dan memperkenalkan brand partnernya seperti RED (Yayasan
Amal Untuk Pencegahan dan penyembuhan Aids) , Majalah Complex, majalah
Trasher dal lain lain. Yang secara langsung ataupun tidak langsung turut
terlibat dalam pemasaran atau penjualan produk produknya. Hasilnya para
fans pun mengapresiasi hal tersebut.
Pada bulan september dan oktober
Converse mencoba untuk memanfaatkan momen demam halloween. Mereka
launching sepatu bertemakan halloween dan memposting foto produk
tersebut di facebook. Dalam hal ini kita bisa belajar bagaimana mereka
memanfaat sebuah momen dan bagaimana mereka memahami prilaku fans dengan
baik. Hasilnya , jumlah like, share dan komentar yang sangat fantastis.
Pada tanggal 27 mei 2011, dalam rangka
untuk mengetahui feedback dari para fans mereka posting status dan
menanyakan pendapat kepada para fans , suka atau tidak sukanya para fans
terhadap kegiatan atau aktivitas converse di facebook. Hasilnya
converse bisa mendapatkan data yang representatif, dan hal tersebut
berguna untuk merancang strategi facebook mereka di waktu yang akan
datang.
Pada juni 2011 Converse ingin memberikan
rasa keterlibatan fans atau audience di halaman facebook mereka. Mereka
mengambil langkah yang signifikan , Converse meminta para fansnya
untuk posting foto sepatu dari Chuck Taylor All Star yang mereka miliki
di wall facebooknya. Hasil dari hal tersebut converse mampu membangun
kedekatan secara emosional dengan para fansnya, apalagi pada saat mereka
share ulang foto sepatu kiriman dari fans nya. Akhirnya fans pun merasa
di apresiasi.
Pada bulan 31 Maret 2011, Converse
dengan cerdas menggunakan “Highlighting Option”, dan menunjukan
kesediaan pada hari berikutnya mereka akan menjadi bagian dari
peluncuran facebook timeline. Fitur highlighting option sebenanya tidak
menambah value yang signifikan, hanya memberikan efek visual lebih eye
catching. Hal ini menunjukan bawah converse tidak menutup mata terhadap
perkembangan platform facebook, dan selalu terdepan dalam persaingan.
Selain itu converse juga membuktikan
mereka selalu terdepan dalam softselling saat berhasil meluncurkan
kampanye produk mereka yaitu sepatu yang di beri tema Dr Seuss. Mereka
meminta fans untuk upload sepatu mereka dengan model tersebut, kemudian
memilih beberapa dan di buatkan album foto di halaman facebook mereka.
Hasilnya adalah pendekatan pemasaran yang luar biasa, dan mendapatkan
tanggapan yang baik dan meningkatkan produktivitas yang tinggi.
Demikian sekilas tentang bagaimana
converse memanfaatkan facebook mereka untuk sarana branding dan selling.
Semoga bisa memberikan inspirasi untuk anda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar