Sudah Ada 20 Perumahan Sederhana di Cikarang dan Terus Bertambah, Ada Apa Sebenarnya?
Di luar ketiga perumahan besar itu, di Cikarang banyak dikembangkan perumahan sederhana dan RSH bersubsidi (harga maksimal Rp42 juta per unit). Begitu banyaknya sehingga Cikarang boleh disebut gudangnya perumahan sederhana di Bodetabek saat ini. Hal itu wajar karena Cikarang memiliki banyak kawasan industri dengan ratusan ribu pekerja. Mereka juga manusia yang butuh rumah, bukan?
Di koridor Jl Cikarang Raya-Cibarusah saja paling tidak ada 20 perumahan sederhana yang dipasarkan. Skalanya belasan sampai ratusan hektar. Yang sudah terbangun kebanyakan langsung dihuni. Meskipun rumah sederhana, pengembangannya cukup apik, bahkan sebagian berkualitas real estate. Yang terhitung perumahan menengah hanya Taman Sentosa, Kota Mega Regency, dan Kota Serang Baru. Taman Sentosa adalah perumahan terdekat dengan pintu tol Cikarang.
Jaraknya sekitar satu kilometer selepas pintu tol itu ke kanan, berdekatan dengan Cikarang Trade Centre. Perumahan dilengkapi sekolah TK – SMP, sport club, dan ruko. Setelah Taman Sentosa Anda akan bertemu perempatan Jl Cikarang-Cibarusah dan Jl MH Thamrin. Kalau ke kiri masuk ke kawasan Lippo Cikarang, ke kanan ke kawasan East Jakarta Industrial Park (EJIP), lurus kembali menelusuri Jl Cikarang-Cibarusah. Di koridor yang dimulai di Stasiun Lemah Abang dan tembus hingga Jl Jonggol-Cileungsi-Transyogi (Cibubur) inilah semua perumahan sederhana itu berada. Sebagian persis di pinggir jalan, sebagian masuk ke dalam antara 300 meter sampai beberapa kilometer.
Telaga Pasiraya
Perumahan pertama yang akan Anda jumpai adalah Vila Mutiara Cikarang. Jalan masuk ke perumahan tidak jauh dari Pasar Sentral Lippo Cikarang. Beberapa kilometer setelah itu di Jl Kodam-Cicau-Sukamahi ada Puri Sentosa, satu-satunya perumahan di jalur itu saat ini. Jl Kodam-Cicau-Sukamahi adalah penghubung koridor Jl Cikarang-Cibarusah dengan kawasan Pemkab Bekasi di Deltamas. Sebagian besar jalan sudah dibeton meskipun lebarnya baru enam meter. Puri Sentosa jauh lebih dekat ke Deltamas ketimbang Jl Cikarang-Cibarusah.
Dari Deltamas tinggal masuk ke tol Jakarta – Cikampek, atau melintasinya dan menyusuri Jl Raya Kalimalang untuk kembali ke Jl Cikarang – Cibarusah di Jababeka. Setelah Vila Mutiara Cikarang di Jl Kampung Cijambe ada Wahana Cikarang, disusul Telaga Pasiraya. Telaga Pasiraya terbilang paling menarik karena satu-satunya perumahan sederhana yang dianugerahi situ-situ di dalamnya.
Lokasi perumahan hanya beberapa ratus meter ke dalam. Jalan masuknya cukup rapi meskipun kecil. Di dalam perumahan sudah ada sekolah, masjid, dan komplek ruko dengan view situ-situ tersebut. Di ruko itu sudah berdiri dua minimarket, klinik, bengkel, dan lain-lain. Bila dikembangkan lebih rapi, dengan modal situ-situnya, Telaga Pasiraya berpotensi menjadi perumahan yang elok.
Saat ini mulai sore hingga malam hari sudah banyak dibuka warung tenda di depan areal ruko. Warga dari dalam dan luar perumahan pun ramai berkunjung: menikmati keindahan telaga di malam hari sembari mengudap makanan. Sebuah rekreasi murah ala wong cilik .
Sodetan tol
Setelah itu terus ke arah Cibarusah ada Kampoeng Pasir Randoe dan Kota Mega Regency, perumahan kedua terluas di koridor itu setelah Kota Serang Baru. Gerbang perumahan dan bulevar utamanya cukup rapi, mulus, dan lebar dilengkapi aneka pohon peneduh. Begitu pula jalan di dalam perumahan. Selain rumah bersubsidi disediakan juga rumah menengah di cluster Villa Regency. Fasilitas perumahan ruko, puskesmas, dan kantor kecamatan.
Menyusul setelah itu Kota Serang Baru, Vila Permata Cikarang dan Puri Persada Indah 2 di seberangnya. Sementara di sebelah Vila Permata berdiri Graha Bagasasi. Di samping gerbang dan bulevar utama perumahan yang juga didesain cukup rapi ini akan dibangun sebuah rumah sakit umum. Berikutnya berturut-turut hingga beberapa kilometer sebelum Pasar Cibarusah adalah Mutiara Bekasi Jaya, Puri Persada Indah 1, Bumi Sindang Asri, dan Taman Persada Bekasi. Umumnya perumahan dari Kota Mega Regency sampai Taman Persada berada persis di pinggir jalan.
Hanya seperti sudah disingung, mirip kawasan Bodetabek lain, infrastruktur di Cikarang masih payah. Jalan-jalannya bukan hanya serba kecil dan rusak (sebagian), tapi juga tidak dilengkapi saluran dan pedesterian memadai. Padahal yang lewat bukan hanya kendaraan kecil tapi juga bus-bus dan truk-truk besar.
Menurut Imran Syamnir, Direktur PT Bagasasi Konstruksindo, developer Telaga Pasiraya, pemerintah harus segera meningkatkan kualitas jalan itu. Kalau tidak situasi lalu lintas akan makin crowded . Pasalnya, sebagian penghuni perumahan sederhana di koridor itu pada akhirnya akan menjadi kelas menengah yang punya kendaraan sendiri, seiring masa kerja dan perkembangan karirnya.
Di peta koridor Jl Cikarang-Cibarusah sejajar dengan bakal rute jalan tol Jagorawi-Cibitung-Tanjung Priok yang bersisian dengan koridor Jl Letjen S Parman-Jl WR Supratman-Jl Raya Setu Bekasi. Jarak antara kedua koridor itu antara 2 – 6 km tergantung lokasi. Pemerintah bisa membuat jalan baru yang menghubungkan kedua koridor di beberapa lokasi di Cibarusah, Serang, dan Cikarang, guna mengurangi kepadatan. Hanya kalau sodetan jalan itu tidak diiringi peningkatan kualitas jalan yang ada, situasi lalu lintas akan tetap macet. “Kalau sudah begitu, perkembangan Cikarang bisa stagnan,” katanya.(housing-estate.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar